bapak pergi, ibu meninggal

pernahkah anda membayangkan jika dalam hidup anda, pada usia 14 tahunan, tidak ada tempat memperoleh kasih sayang? itulah yang terungkap ketika ada kasus yang mengganjal dalam benak saya.

sudah beberapa kali siswaku ini memperoleh nilai 1,2,3. aneh untuk usia seperti dia memperoleh nilai yang jelek melulu. saya panggil dia secara pribadi dan terungkaplah bahwa selama ini hidupnya tanpa pernah memperoleh kasih sayang dari orang tuanya. untungnya kakaknya yang bekerja di toko jam masih bisa memberikan uang saku setiap hari. bagaimana jika suatu saat kakaknya sudah menikah? apakah uang saku masih diberikan kepadanya? entahlah ...


saya tidak tahu berapa banyak lagi siswa-siswaku yang menderita seperti dia? aku semakin menikmati melihat kondisi yang demikian. sebuah kenikmatan tersendiri apabila aku dapat menyelamatkan hidupnya.

putus asa

dia selalu terlambat. langkah gontai tanpa semangat setiap waktu menghias wajahnya. Matanya sayu tanpa gairah. tidak terhitung lagi sudah berapa kali dia datang terlambat. Semua guru sudah memahami tentang perilaku dia. ada yang marah, cuk saja, dan beberapa yang memberikan perhatian kepadanya. nasihat guru tidak ada lagi yang diguburis. semua nasihatnya akan dijawab dengan ya dan ya .... sebagai guru naluriku berkata lain. pasti ada apa-apa dengan anak itu. suatu pagi kebetulan dia datang terlambat saya panggil di ruang yang kosong. aku ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan dia. Suatu yang tidak pernah terduga keluar dari pengakuannya yang polos. ternyata kondisi di rumah bagaikan di neraka. swmua yang dilakukan dirinya pasti dianggap salah oleh bapak ibunya. dia sendiri harus ikut mengasuh adik-adiknya yang cukup banyak. saat ini dia dalam depresi yang sangat akut. pergi sekolah hanyalah pelarian dari keadaan neraka di rumah. saat ini ibuknya sakit kanker payudara, sedang bapaknya mulai sakit-akitan sehingga tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya. tidak pernah kami membuat dia tertawa walaupun sedikit. Siapakah yang akan peduli dengan masa depannya?

sebuah momentum

hari minggu, 16-5-2010 merupakan momentum bagi sekolahku dalam upaya positioning dan pencitraan sekolah. baru kali ini saya begitu puas atas prestasi yang diperoleh oleh para siswa. betapa tidak. sekolah yang selama ini dianggap underdog ternyata bisa menunjukkan prestasinya melalui lomba story telling kota semarang yang diadakan di sma 3 semarang. bukannya sekolah kami tidak pernah meraih prstasi, tetapi inilah dari sekian lomba yang membutuhkan skill akademik yang tinggi. selamat buat dewi wigati klas 8G. untuk azalia, yaou must be the best next year. you have a good talent. congratulation on your success.

sebuah tekad .....

namanya singkat, annisa. sekarang duduk di SMP kals 7. secara sekilas dia seperti siswa yang lain, tetapi dibalik semua itu dia memiliki suatu potensi yang belum semua orang tahu. pernah lihat nggak saat kartini award 2010 dia muncul di koran lho. dan pembaca tahu dia meraih juara satu. hebat kan. tapi pembaca jangan lantas membayangkan kalau dalam kesehariannya dia bergelimang dengan fasilitas mewah. tidak dan jauh dari itu. untuk biaya sehari-hari annisa harus bangun jam 4 pagi kemudian diraihnya sepeda butunya dan langsung digenjotnya sepeda itu untuk mengantar koran yang pagi itu harus sudah sampai di pelanggan. wow ... luar biasa dia. habis itu ada waktu sedikit dia harus bantu ibuknya menggoreng makanan yang dijual di kantin. sebuah perjuangan yang tidak dianggap enteng. annisa telah membuktikan bahwa di bailk kesederhanaan disitu ditemukan perjuangan hidup yang sangat luar biasa. teruskan perjuanganmu annisa. semoga kau menemukan cita-citamu .....

dapat carteran

tiba-tiba kepala sekolah meanggilku. "pak tolong antarkan anak itu ya, pak". "Ada apa, buk"." tuk anak teler." e e e ternyata di ruang BK sudah ada anak yang teler. hayo kira-kira mengapa begitu. ternyata dia baru saja menelan 30 pil koplo. baru SMP dah neggak koplo. anda kaget? dah ndak usah kaget. itulah yang terjadi. pingin tahu rumahnya? rumah dia di pinggiran kota semarang. tepatnya di gunungpati. terpaksa deh karena baru ndoyong terpaksa aku harus nganter dia. pak guru kuatkan tekadmu..

tanpa bimbingan

pelaksanaan ujian mid test usai. kulihat hasil pekerjaan para siswa. hasi cukup lumayan artinya sebagian sudah memenuhi KKM. namun ada 2 anak yang nilainya 1. Ya benar satu. sebagai guru aku tergelitik unutk mengetahui permasalahan yang terjadi. aku panggil dia. tak tanya dia. dia hanya menggeleng. kutanya lebih jauh. akhirnya terungkap dan sesuai dengan dugaan saya semula pasti ada masalah. dari penjelasannya ternyata bapak ibunya masing-masing sudah berkeluarga semua dan masing-masing punya anak. lho .. terus dia ikut siapa. Ya sak sake. kasihan dia. dia menangis saat kutanya. Akhirnya dia ikut mbahnya. terus belajarnya gimana?. Ya pasti nggak belajar. pasti itu. la kalau dah gitu siapa yang salah. gurupun tiada daya dengan masalah seperti itu. semoga para guru selalu diberi kekuatan untuk selalu membimbing mereka. amin